Penggunaan Media Pembelajaran Oleh Guru Sejarah di SMAN 1 Padang dan SMAN 1 Painan

Puspita, Resi (2017) Penggunaan Media Pembelajaran Oleh Guru Sejarah di SMAN 1 Padang dan SMAN 1 Painan. Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

Preview

Text A_02_RESI_PUSPITA_1205953_2233_2017.pdf Download (70kB) | Preview

Abstract

Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan pada semester Juli-Desember 2016 peneliti melihat guru sejarah di sekolah kabupaten (SMA Negeri 1 Painan) sanga jarang menggunakan media dalam pembelajaran sejarah. Sebaliknya, guru yang mengajar di sekolah kota (SMA Negeri 1 Padang) secara umum sudah menggunakan media dengan cukup bagus dalam pembelajaran sejarah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat lebih jauh gambaran penggunaan media pembelajaran di SMA kota dan SMA Kabupaten. Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori tindakan sosial Max Weber. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan lokasi penelitian SMAN 1 Padang dan SMAN 1 Painan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data diambil dari informan 7 orang guru sejarah, 13 orang siswa, Waka kurikulum dan Waka sarana prasarana. Keabsahan data dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan teknik triangulasi data. Kemudian data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis interaktif dari Miles dan Hubberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; (1) Guru sejarah SMAN 1 Padang sudah menggunakan media dalam pembelajaran sejarah, guru telah mampu memilih, membuat, dan menggunakan media pembelajaran sejarah dari yang sederhana sampai yang kompleks. Jenis media yang digunakan sudah bervariasi dan menarik. (2) Penggunaan media di SMAN 1 Painan masih tergolong rendah, hanya dua dari lima responden yang menggunaakan media dalam pembelajaran sejarah (3) faktor penghambat rendahnya penggunaaan media pembelajaran di SMAN 1 Painan di sebabkan oleh; (1) faktor internal yaitu masih rendahnya kemauan guru sejarah untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna, (2) persepsi guru tentang media akan menambah repot pembelajaran, (3) kurangnya kemampuan guru menggunakan alat pendukung media pembelajaran yang berbasis digital, (4) pihak sekolah belum cukup baik dalam memfasilitasi alat-alat pendukung media pembelajaran.

Actions (login required)

View Item