Yendri, Freggi Apr (2017) Kualitas Batu Bata di Gunung Sariak, Lubuk Alung, dan Aripan. Diploma/Proyek Akhir thesis, Fakultas Teknik.
B1_02_FREGGI_APR_YENDRI_1307640_1101_2017.pdf.pdf
Download (5MB)
Abstract
Setiap batu bata biasanya memiliki ukuran yang berbeda karena cetakan yang digunakan dan penyusutan pada batu bata saat pembakaran. Sedangkan warna yang berbeda-beda disebabkan oleh jenis kandungan tanah liat yang digunakan sebagai bahan pembuatan batu bata dan posisi batu bata pada saat pembakaran. Penulisan tugas akhir ini dilakukan karena ditemukannya perbedaan-perbedaan tersebut. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas batu bata itu sendiri. Jenis metode penelitian yang dipakai adalah metode deskriptif dan metode komparatif. Metode deskriptif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci dengan menggambarkan keadaan sebenarnya. Sedangkan metode komparatif adalah metode penelitian yang bersifat membandingkan sesuatu. Untuk bahan uji yang digunakan adalah batu bata yang diproduksi di Gunung Sariak, Lubuk Alung, dan Aripan. Setelah pengujian dilakukan, diperoleh data sebagai berikut. Dari segi sifat tampak tidak sesuai dengan SNI 15-2094-2000. Dalam segi ukuran dan toleransi, batu bata yang hampir memenuhi persyaratan adalah batu bata dari Gunung Sariak dan Aripan. Untuk kadar garam, semua batu bata yang digunakan dalam pengujian tidak membahayakan dan sesuai dengan SNI 15-2094-2000. Dari segi daya serap air hanya batu bata dari Lubuk Alung lapisan atas yang sesuai SNI dengan nilai
17,80%. Dari segi kuat tekan, batu bata yang memenuhi persyaratan adalah batu bata lapisan tengah Lubuk Alung, batu bata lapisan atas dan lapisan bawah Aripan yang berada pada kelas 25. Dari segi kerapatan semu batu bata dari Lubuk Alung dan Aripan yang sesuai persyaratan yaitu 1,20 gr/cm3. Untuk hasil pengujian tanah liat, berdasarkan pengujian analisis saringan tanah yang digunakan adalah tanah berbutir kasar karena yang lolos saringan no. 200 <50%. Berdasarakan pengujian batas-batas Atterberg, jenis tanah dalam pemuatan batu bata di Gunung Sariak dan Aripan adalah CL (Clay Low) atau tanah lempung dengan batas cair rendah. Sedangkan jenis tanah di Lubuk Alung adalah CH (Clay Height) atau tanah lempung dengan batas cair tinggi. Jadi, secara umum batu bata yang berasal dari Aripan lebih baik dari batu bata yang berasal dari Gunung Sariak dan Lubuk Alung.
i
Item Type: | Thesis (Diploma/Proyek Akhir) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil Bangunan Gedung-D3 |
Depositing User: | Risna Juita S.Sos |
Date Deposited: | 23 Jan 2025 05:03 |
Last Modified: | 23 Jan 2025 05:03 |
URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/258 |