Pelaksanaan Pembelajaran Inklusi di Sekolah Menengah Pertama Negeri 23 Padang

Damri, Damri (2019) Pelaksanaan Pembelajaran Inklusi di Sekolah Menengah Pertama Negeri 23 Padang. Masters thesis, Universitas Negeri Padang.

[img]
Preview
Text
A_8_DAMRI_19437_4902_2019.pdf

Download (953kB) | Preview
[img]
Preview
Text
Damri_2019_19.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini berawal dari temuan penelitian yang menunjukkan adanya masalah dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah inklusi. Penelitian ini bertujuan mengkaji pelaksanaan pembelajaran inklusi dari persiapan/perencanaan, pelaksanaan, hasil belajar siswa, penilaian sekolah terhadap pembelajaran, dan kendala yang dihadapi sekolah pelaksana pembelajaran inklusi. Sekolah ini dijadikan lokasi penelitian karena termasuk pilot project sekaligus sekolah tertua yang menyelenggarakan pembelajaran inklusi di Kota Padang bahkan di Provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tiga tahapan. Tahap pertama membuat instrumen penelitian, menentukan setting dan lokasi, mengambil data melalui observasi, wawancara, studi dokumentasi. Informan kunci yang terseleksi secara purposif berjumlah 20 orang. Tahap kedua menentukan dan menganalisis kawasan-kawasan umum, kawasan terseleksi, observasi terfokus dan terseleksi, kemudian dilakukan pengolahan data.Tahap ketiga membuat hasil temuan umum dan khusus, menyimpulkan hasil dan menulis laporan penelitian. Pelaksanaan penelitian ini fleksibel, diuraikan dalam bentuk deskriptif. Secara prinsip temuan ini mendapati sekaligus menjawab tujuan penelitian antara lain: (1) Untuk melaksanakan pembelajaran inklusi didukung kuat oleh warga sekolah, masyarakat dan Jurusan PLB FIP UNP, namun pelaksanaanya belum memenuhi syarat sebagai sekolah inklusi yang setara dan bermakna, (2) Proses pembelajaran inklusi secara umum menyatu dengan siswa regular, sedangkan untuk ABKh yang mengalami kesulitan ditangani secara khusus oleh GPK, (3) Hasil belajar siswa berkebutuhan khusus bervariasi ada yang tuntas dan ada yang belum, sedangkan untuk keterampilan, praktik ibadah, seni serta olahraga banyak yang berprestasi, (4) tanggapan kepala Diknas kota Padang, kepala sekolah, guru, dan siswa berkebutuhan khusus menyatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran inklusi di SMPN 23 Padang berjalan sesuai dengan kemampuannya dengan berbagai keterbatasan, (5) Permasalahan yang dihadapi sekolah adalah (a) masih rendahnya pengetahuan dan keterampilan guru reguler untuk memahami konsep, karakteristik, kondisi psikologis dan emosional siswa berkebutuhan khusus, (b) terbatasnya kemampuan interaksi dan komunikasi guru reguler dengan peserta didik berkebutuhan khusus. (c) guru reguler sering mengeluh melayani siswa berkebutuhan khusus sehingga penanganannya sering dilimpahkan kepada GPK. (d) guru mengalami kesulitan mengelola kelas, (e) GPK mendapat tugas yang berat, (f) Terbatasnya ketersediaan buku panduan pembelajaran inklusi Kesimpulan penulis, meskipun SMPN 23 Padang memiliki berbagai keterbatasan, sekolah ini tetap melaksanakan pembelajaran inklusi. Saran penulis, jika pemerintah sungguh-sungguh melaksanakan pembelajaran inklusi yang setara dan bermutu, tuntutan di atas harus dicarikan solusinya secara professional. Kalau kondisi ini terus terabaikan berarti pemerintah membiarkan benang kusut ini menjadi paradog, maka hampir dapat diduga pemerintah terkesan memaksakan program inklusi ini.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: L Education > LC Special aspects of education
Divisions: Fakultas Ilmu Pendidikan > Teknologi Pendidikan - S1
Depositing User: Arlianis
Date Deposited: 09 Mar 2020 03:25
Last Modified: 25 Oct 2020 10:09
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/25793

Actions (login required)

View Item View Item