Djamaluddin Wak Ketok Seorang Komandan Batalion Bazooka dalam Pergolakan PRRI di Kota Padang 1958-1961

Nazra, Endah Regita Cahyani (2019) Djamaluddin Wak Ketok Seorang Komandan Batalion Bazooka dalam Pergolakan PRRI di Kota Padang 1958-1961. Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[img]
Preview
Text
A_02_Endah_Regita_Cahyani_Nazra_14046003_1494_2019.pdf

Download (948kB) | Preview

Abstract

Skripsi ini mernpakan kajian biografi tematis yang membahas tentang tokoh Djamaluddin Wak Ketok dalam perannya ketika pergolakan PRRI di Kota Padang terjadi pada tahun 1958-1961. Kajian ini memaparkan Djamaluddin Wak Ketok sebagai seorang yang berada di baris depan serta ia yang memimpin batalion Bazooka dalam pergolakan PRRI di Kota Padang. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini ialah memberikan gambaran tentang peran yang dilakukan Djamaluddin Wak Ketok dalam pergolakan PRRI di Kota Padang. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri atas beberapa langkah berikut ini: tahap pertama Heuristik yaitu mengumpulkan data dari berbagai sumber yang relevan serta wawancara terhadap informan yang mengetahui tentang Djamaluddin Wak Ketok. Tahap kedua, Kritik Sumber yaitu melakukan pengujian data melalui kritik ekstemal dan internal untuk melihat kebenaran isi dan sumber. Tahap ketiga, Interpretasi (penafsiran) dengan menghubungkan dan mengalisis data-data. Tahap keempat, Historiografi yaitu mendeskripsikan hasil penelitian dalam bentuk penulisan ilmiah yaitu skripsi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini ialah Djamaluddin Wak Ketok memiliki peran dalam pergolakan PRRI di Kota Padang. Semenjak ia berprofesi sebagai Polisi Inggris di Singapura, memberikannya pengalaman dalam militer. Sesampai di Padang pun, ia mempunyai beberapa pasukan dari Pasukan Ekstrimis, Berani Mati, Barisan Istimewa, Tentara Pelajar pada masa upaya mempertahankan kemerdekaan tahun 1945-1950, dan dalam rentang tahun yang sama ia secara resmi masuk sebagai tentara BKR. Ketika PRRI terjadi dan Djamaluddin Wak Ketok turnt andil di sana. Penyerangan darat di Anduring dihadapi oleh Djamaluddin Wak Ketok langsung hingga akhirnya pasukan PRRI terns surnt ke perbukitan di bukit Karakate. Kemudian ia bertahan di sana dan sekali-kali keluar untuk melihat keberadaan tentara pusat. Setelah pertemuan yang terjadi di Pariaman bersama para perwira-perwira yang ikut dalam PRRI, diputuskan untuk membentuk 5 batalion dibawah Divisi Banteng. Djamaluddin Wak Ketok dipilih sebagai komandan dari batalion Bazooka dengan cakupan wilayah Kota Padang dan Padang Luar Kota. Djamaluddin Wak Ketok memimpin batalionnya sekaligus menjadi pasukan yang berada di barisan depan, walaupun ketika Kota Padang sudah dilumpuhkan oleh tentara pusat. Sikap Djamaluddin Wak Ketok yang keras dan pantang mundur tersebut berlanjut hingga penyerangan yang terjadi di Simpang Harn hingga menyebabkan nyawanya terenggut, demi membela masyarakat yang banyak dianiaya oleh tentara pusat batalion 442 Diponegoro.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: D History General and Old World > D History (General) > D839 Post-war History, 1945 on
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sejarah - S1
Depositing User: Sudia Ajjronisa S.Sos.
Date Deposited: 24 Jul 2019 07:45
Last Modified: 24 Jul 2019 07:45
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/22239

Actions (login required)

View Item View Item