Struktur dan Fungsi Sosial Cerita Rakyat Legenda Setempat Pincuran Tujuah di Nagari Koto Tangah Simalonggang Desa Kapalo Koto Kecamatan Payakumbuah Kabupaten Lima Puluh Kota

Sari, Yosi Novita (2018) Struktur dan Fungsi Sosial Cerita Rakyat Legenda Setempat Pincuran Tujuah di Nagari Koto Tangah Simalonggang Desa Kapalo Koto Kecamatan Payakumbuah Kabupaten Lima Puluh Kota. Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[img]
Preview
Text
A_02_YOSI_NOVITA_SARI_14017011_3693_2018.pdf

Download (368kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) struktur cerita rakyat legenda setempat Pincuran Tujuah di Nagari Koto Tangah Simalonggang Desa Kapalo Koto Kecamatan Payakumbuah Kabupaten Lima Puluh Kota, (2) fungsi sosial Cerita Rakyat Legenda Setempat Pincuran Tujuah di Nagari Koto Tangah Simalonggang Desa Kapalo Koto Kecamatan Payakumbuah Kabupaten Lima Puluh Kota. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan perekaman hasil wawancara dengan informan di Nagari Koto Tangah Simalonggang Desa Kapalo Koto Kecamatan Payakumbuah Kabupaten Lima Puluh Kota. Penganalisisan data dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut. (1) mentranskripsikan data rekaman ke dalam bahasa tulis, (2) menerjemahkan data bahasa Minangkabau ke dalam bahasa Indonesia, (3) mengidentifikasikan data kedalam aspek yang dikaji, (4)mengklasifikasikan data kedalam aspek yang diteliti, (5) menginterpretasikan data, dan (6) membuat kesimpulan berdasarkan hasil penelitian. Berdasarkan hasil penilitian, ditemukan hal-hal berikut. (1) Struktur Cerita Rakyat Legenda Setempat Pincuran Tujuah di Nagari Koto Tangah Simalonggang Desa Kapalo Koto Kecamatan Payakumbuah Kabupaten Lima Puluh Kota meliputi: (a) Penokohan, terdiri atas empat tokoh, yaitu tokoh utama dan tokoh sampingan. Tokoh utama adalah Mak Gendong dan sedangkan tokoh sampingannya tiga orang anak Mak Gendong dan tetangga yang mempunyai rasa iri hati kepada Mak Gendong (b) Alur, cerita rakyat legenda Pincuran Tujuah menunjukana alur konvensional, karena peristiwanya berurutan melalui hubungan sebab-akibat yang teratur mulai dari tahap pengenalan latar, mengenalan tokoh utama, masuk pada konflik-konflik, dan akhir dari kisah. (c) Latar, latar yang dimilki cerita Pincuran adalah latar tempat, latar waktu, dan latar sosial, (d) Tema, semua unsur cerita Pincuran Tujuah mengacu pada satu tema yaitu kesabaran tidak ada batas, (e) Amanat, dari tema tersebut dapat ditarik amanat bahwa sebuah kesabaran akan berbuah manis pada akhirnya, (f) Gaya Bahasa, tuturan gaya bahasa yang digunakan informan dalam cerita Pincuran Tujuah adalah tuturan khas Minangkabau, (g) Sudut Pandang, dalam cerita Pincuran Tujuah menggunakan sudut pandang informan menuturkan cerita sebagai orang ketiga. (2), fungsi sosial cerita rakyat legenda setempat Pincuran Tujuah di Nagari Koto Tangah Simalonggang Desa Kapalo Koto Kecamatan Payakumbuah Kabupaten Lima Puluh Kota yaitu sebagai fungsi mendidik, mewariskan, jati diri, dan tradisi

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: L Education > L Education (General)
P Language and Literature > PN Literature (General)
Divisions: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia - S1
Depositing User: Fitri Yelli
Date Deposited: 14 Nov 2018 02:17
Last Modified: 14 Nov 2018 02:17
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/19523

Actions (login required)

View Item View Item