Fungsi tari Sekapur Sirih dalam Acara Balimau di Rokan IV Koto Kecamatan Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau

Yanti, Aida (2016) Fungsi tari Sekapur Sirih dalam Acara Balimau di Rokan IV Koto Kecamatan Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[img]
Preview
Text
6_A_AIDA_YANTI_15846_3305_2016.pdf

Download (84kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan dan mendeskripsikan fungsitari Sekapur Sirih dalam Acara Balimau Kasai di Rokan IV Koto Kecamatan Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif yang bertujuan untuk mengungkapkan gejala yang terjadi di lapangan.Objek penelitian adalah Tari Sekapur Sirih di Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Instrumen penelitian ini adalah orang/ human instrument, yaitu peneliti sendiri yang dibantu dengan alat tulis, kamera photo dan alat perekam. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tahap persiapan yaitu dengan study pustaka, Observasi, Wawancara dan pendokumentasian. Tahap pelaksanaan yang dilakukan dengan pengamatan yang dilakukan mengamati tari sekapur sirih pada acara penyambutan tamu pada bulan juli 2015 yang kemudian direkam dan dijadikan video data tari kemudian diolah dan dideskripsikan dalam bentuk Fungsi tari Sekapur Sirih pada acara penyelamatan tamu di Rokan IV Koto. Hasil penelitian yang ditemukan bahwa tari Sekapur Sirih digunakan dalam Acara Balimau Kasai di Rokan IV Koto Kecamatan Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau yang berfungsi sebagai hiburan. Balimau Kasai adalah sebuah upacara tradisional yang istimewa bagi masyarakat Rokan IV Koto Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau untuk menyambut bulan suci Ramadhan. Acara ini biasanya dilaksanakan sehari menjelang masuknya bulan puasa. Upacara tradisional ini selain sebagai ungkapan rasa syukur dan kegembiraan memasuki bulan puasa, juga merupakan simbol penyucian dan pembersihan diri. Balimau sendiri bermakna mandi dengan menggunakan air yang dicampur jeruk yang oleh masyarakat setempat disebut limau. Jeruk yang biasa digunakan adalah jeruk purut, jeruk nipis, dan jeruk kapas. Sedangkan kasai adalah wangi- wangian yang dipakai saat berkeramas. Bagi masyarakat Rokan IV Koto, pengharum rambut ini (kasai) dipercayai dpat mengusir segala macam rasa dengki yang ada dalam kepala, sebelum memasuki bulan puasa. Fungsi sebagai hiburan tak lepas dari kepuasan penari itu sendiri, penonton atau masyarakat yang menyaksikan tari sekapur sirih. hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara dan pengamatan dilapangan.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: L Education > L Education (General)
N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik - S1
Depositing User: Fitri Yelli
Date Deposited: 06 Nov 2018 06:51
Last Modified: 06 Nov 2018 06:51
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/19280

Actions (login required)

View Item View Item