Studi tentang Anyaman Lapiak Pandan di Nagari Muaro Pingai, Kecamatan Junjung Sirih Kabupaten Solok

Setiadi, Chyintia Melli (2015) Studi tentang Anyaman Lapiak Pandan di Nagari Muaro Pingai, Kecamatan Junjung Sirih Kabupaten Solok. Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[img]
Preview
Text
5_A_CHYINTIA_MELLI_SETIADI_5299_2015.pdf

Download (171kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini didasari oleh kepedulian penulis tentang minimnya pengetahuan dan informasi tentang bentuk, fungsi, dan makna motif anyaman lapiak pandan di Nagari Muaro Pingai. Penelitian ini bertujuan untuk: Mendeskripsikan 1) bentuk; 2) fungsi; dan, 3) makna motif anyaman lapiak pandan Muaro Pingai, agar lebih dikenal oleh masyarakat baik lokal maupun luar. Teori yang digunakan adalah teori tentang budaya, tradisi, makna, anyaman, unsur-unsur seni rupa dan prinsip-prinsip seni rupa. Jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Lokasi Penelitian di Nagari Muaro Pingai, Kecamatan Junjung Sirih, Kabupaten Solok. Subjek penelitian adalah informan yang mengerti tentang objek penelitian antara lain pengrajin anyaman lapiak pandan, manti atau penghulu adat di Nagari Muaro Pingai, dan budayawan yang memahami tentang anyaman lapiak pandan. Sumber data primer adalah artefak anyaman lapiak pandan yang diperoleh langsung di lokasi penelitian. Sedangkan data sekunder bersumber kepada keterangan narasumber, pemangku adat, budayawan, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa baik motif anyaman lapiak pandan Muaro Pingai bersumber dari falsafah alam Minangkabau yakni “Alam Takambang Jadi Guru”. Nama-nama motif adalah : Subang Ameh, Manik Barantai, Pamatang, Petak (Saik Wajik), Bungo Satangkai, Pucuak Rabuang, Pucuak Rabuang Rencoang, Ragi Patik, Liku/Baliku, Kabek Dasi, Sapik Udang, Tabu Satuntuang, Tampuk Manggih, Sisik Ikan, dan Dama Tungku. Fungsi motif anyaman lapiak pandan di Muaro Pingai dibagi menjadi tiga hal, yaitu fungsi fisik digunakan sebagai motif produk sehari-hari seperti alas duduk si rumah. Fungsi personal untuk kepuasan tersendiri bagi konsumen sedangkan untuk sosial berfungsi untuk uparaca adat seperti baralek (berhelat/pesta). Makna motif yang terdapat pada setiap motif merupakan penggambaran dari falsafah alam Minangkabau yakni “Alam Takambang Jadi Guru”. Kesimpulan motif dan makna anyaman lapiak pandan bersumber dari falsafah alam Minangkabau yakni “Alam Takambang Jadi Guru”. Fungsi motif anyaman lapiak pandan Muaro Pingai terbagi atas fungsi fisik, personal, dan sosial. Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya agar dapat meneliti perkembangan motif baru dari anyaman lapiak pandan Muaro Pingai, sehingga informasi tentang anyamanini semakin lengkap.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: L Education > L Education (General)
N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Rupa - S1
Depositing User: Fitri Yelli
Date Deposited: 06 Nov 2018 01:44
Last Modified: 06 Nov 2018 01:44
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/19222

Actions (login required)

View Item View Item