Analisis Efektivitas Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Melalui Jalur Suku Bunga di Indonesia

David, Ilham (2016) Analisis Efektivitas Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter Melalui Jalur Suku Bunga di Indonesia. Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.

[img]
Preview
Text
A_08_ILHAM_DAVID_18971_2016.pdf

Download (12kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Hubungan dalam jangka panjang mekanisme transmisi kebijakan moneter melalui jalur suku bunga di Indonesia; (2) Besaran kontribusi mekanisme transmisi kebijakan moneter di Indonesia melalui jalur suku bunga di Indonesia; (3) Lamanya tenggang waktu yang dibutuhkan mekanisme transmisi kebijakan moneter melalui jalur suku bunga menjelaskan variasi inflasi di Indonesia. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, time series, triwulan pertama tahun 2000 hingga triwulan keempat tahun 2014. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi yang diperoleh dari instansi terkait seperti Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik Sumatera Barat. Model analisis yang digunakan adalah metode Vector Error Correction Model (VECM). Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dan asosiatif. Analisis yang digunakan mencakup: (1) Uji Stasioneritas Data; (2) Penentuan Panjang Lag Optimal; (3) Penentuan Hubungan Kointegrasi; (4) Estimasi Metode VECM; (5) Uji Impulse Response Function; (6) Uji Forecast Error Variance Decomposition. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Terdapat hubungan/keseimbangan jangka panjang antara suku bunga kredit, suku bunga deposito dan output gap terhadap inflasi dengan taraf nyata 5%; (2) Tenggang waktu yang dibutuhkan model pertama untuk menjelaskan variasi inflasi di Indonesia selama 18 bulan, sedangkan tenggang waktu yang dibutuhkan model kedua adalah selama 15 bulan; (3) Model pertama menunjukan bahwa predictive power variabel inflasi sendiri hingga triwulan ke-30 sebesar 43,23%, suku bunga SBS sebesar 28,51%, suku bunga pasar uang antar bank sebesar 6,81%, suku bunga kredit sebesar 17,07%, dan output gap sebesar 4,37%, sedangkan model kedua menunjukan bahwa predictive power dari inflasi itu sendiri sebesar 34,18%, suku bunga SBI sebesar 31,28%, suku bunga pasar uang antar bank sebesar 8,49%, suku bunga deposito sebesar 20,96 dan output gap sebesar 5,08%. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyarankan untuk terus menjaga keseimbangan suku bunga riil berupa suku bunga kredit dan suku bunga deposito, karena suku bunga tersebut dalam jangka panjang mempengaruhi laju inflasi dan kontribusi dari masing-masing suku bunga tersebut cukup besar dalam mempengaruhi inflasi di Indonesia.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: H Social Sciences > HB Economic Theory
Divisions: Fakultas Ekonomi > Ekonomi Pembangunan - S1
Depositing User: Fitri Yelli
Date Deposited: 03 Oct 2018 09:02
Last Modified: 03 Oct 2018 09:02
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/17889

Actions (login required)

View Item View Item