Kesinambungan Budaya Megalitikum di Minagkabau Studi tentang motif hias menhir di Kabupaten Lima PuluhKota dan Kabupaten Tanah Datar sumatera Barat

Syafwandi, Syafwandi and Ariusmedi, Ariusmedi (2009) Kesinambungan Budaya Megalitikum di Minagkabau Studi tentang motif hias menhir di Kabupaten Lima PuluhKota dan Kabupaten Tanah Datar sumatera Barat. Project Report. FBSS UNP, Padang.

Full text not available from this repository.

Abstract

Iznhir adalah sebuah batu yang dibuat sedernikian rupa yang digunakan sebagai batu tanda kubur a n 9 terdapat pada kuburan rnasyarakat di daerah Kabupaten Limapuluh Kota dan kabupaten Tanah Datar Surnatera Barat. Masyarakat setempat menyebut batu tanda ini dengan istilah rnejan atau batu nisan kuburan. Berdasarkan penelitian terdahulu, keberadaan menhir merupakan warisan budaya yang ditenggarai berasal dari zaman Megalitikum. Oleh karena itu untuk mengetahui makna yang berada dibalik struktur, motif hias. dan arah menhir di kedua kabupaten tersebut perlu dilakukan sebuah penelitian yang mendalam. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metoda etnografi, yaitu dengan mempelajari bagaimana sebuah komcnitas atau masyarakat setempat memaknai setiap simbol yang terdapat dalam sistem kebudayaan mereka. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di kedua kabupaten tersebut didapatkan fakta; bakwa di kabupaten Limapuluh Kota kebudayaan menhir sudah tidak berlan.jut lagi. namun demikian berdasarkan hasil penelitian diternukan bahwa konsep budaya nenek moyang atau kepercayaan terhadap benda. tempat dan terhadap menhir yang dianggap memiliki kekuatan gaib masih berlaku. Selain itu pada menhir di kzlbupaten Limapuluh Kota diternukan motif hias yang merniliki kesarnaan bentuk dengan motif hias yang terdapat di rcmah Adat Minangkabau. Oleh setab itu diyakini bahwa ragam hias Minangkabau berasal dari kebudayaan menhir. Sedangkan di daerah kabupaten Tanah Datar ditemukan fakta bahwa budaya batagak baru dan membuat menhir untuk anggota keluarga yang mzninggal dunia masih berlaku hingga sekarang. Di kabupaten Tanah Datar memiliki motif hias menyerupai bentuk struktur pakaian Pangulu, Malin. dan Dubalang. Motif lainnya adalah motif hias pucuak rabuang atau tumpal yang merupakan sirnbol untuk anak-anak. Keberadaan mejan dalam sistem kemasyarakatan di daerah kabupaten Tanah Datar merupakan sesuatu yang sangat penting, karena rnejan memiliki keterkaitan yang kuat dengan keberadaan amah simati, dan merupakan tanda yang berhubungan dengan status simati. Mejan dipandang oleh masyarakat sebagai sebuah simbol dan dijadikan sebagai media untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT. Dengan demikian. keberadaan rnejan dapat dipandang sebagai sebuah simbol yang sakral, dan hidup di tengah-tengah masyarakat perniliknya.

Item Type: Monograph (Project Report)
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
Divisions: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Rupa - S1
Depositing User: Mrs. Dina Aulia Sari
Date Deposited: 01 Oct 2018 07:10
Last Modified: 01 Oct 2018 07:10
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/17775

Actions (login required)

View Item View Item