Studi Coprecipitation Logam-Logam Berat dalam Sampel Perairan Menggunakan AL(OH)3 Sebagai Coprecipitant

Dewata, Indang and Nasra, Edi (2014) Studi Coprecipitation Logam-Logam Berat dalam Sampel Perairan Menggunakan AL(OH)3 Sebagai Coprecipitant. In: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan MIPA: Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran MIPA, 1 November 2014, Padang.

[img]
Preview
Text
Prosiding 1 NOV 2014 2.pdf

Download (13MB) | Preview

Abstract

Kehadiran logam-logam berat dalam perairan sangat merugikan baik bagi kehidupan di perairan tersebut maupun bagi kehidupan dan aktifitas manusia. Berbagai upaya telah dilakukan dalam penanggulan logam-logam berat tersebut, baik pada konsentrasi yang cukup besar maupun dalam jumlah yang relatif kecil (trace metal). Logam berat dalam konsentrasi yang sangat kecil sekalipun sangat berbahaya bagi manusia, meskipun toksisitas yang dimilikinya baru bekerja dan memperlihatkan pengaruhnya apabila logam tersebut telah masuk ke dalam tubuh organisme perairan dan dalam jangka waktu tertentu terakumulasi dalam tubuh manusia. Banyak metoda yang digunakan pada penentuan logam berat dalam suatu sampel, salah satunya adalah dengan menggunakan Atomic Absorption Spectrometry (AAS). Konsentrasi logam yang ada dalam perairan umumnya sangat kecil maka penentuan secara AAS cukup sukar dilakukan. Oleh sebab itu perlu metoda pretreatment sebelum diukur dengan AAS. Salah satu metoda pretreatment yang digunakan untuk mengukur kandungan logam dalam konsentrasi sangat kecil adalah metoda coprecipitation. Studi coprecipitation yang didasarkan pada sifat adsorbsi coprecipitant terhadap ion-ion logam dalam perairan telah dilakukan. Metoda ini merupakan metoda pretreatment sebelum dilakukan pengukuran dengan AAS. Trace logam yang ada dalam perairan diharapkan dapat terdeteksi dengan menggunakan metoda coprecipitation menggunakan Al(OH) sebagai coprecipitant. Penentuan trace logam dalam perairan dilakukan pada kondisi optimum. Kondisi optimum coprecipitation menggunakan Al(OH)3 untuk masing-masing logam terjadi pada pH 6 – 8 (pH = 6 untuk Cu 2+ dan Pb2+, pH = 7 untuk Cd dan pH =8 untuk Zn2+ dan Co2+). Volume Al3+ sebagai coprecipitant terjadi pada volume volume 11 mL untuk Cu2+ dan Cd2+ serta 12 mL untuk Zn2+ dan Co2+. Trace logam yang telah diadsorbsi pada permukaan Al(OH)3 pada pH optimum dengan volume Al 3+ optimum di elusi dengan HNO sebelum diukurdengan AAS. Volume optimum HNO saat elusi adalah 1 mL. Kondisi optimum yang didapat dialikasikan pada penentuan trace logam di Sungai batang Arau. Diperoleh faktor pemekatan rata-ratamenggunakan metoda coprecipitation adalah 104 kali dibandingkan tanpa metoda coprecipitation.

Item Type: Conference or Workshop Item (Paper)
Subjects: Q Science > QD Chemistry
Divisions: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia - S1
Depositing User: Mrs. Wiwi Sartika
Date Deposited: 26 Apr 2017 03:35
Last Modified: 26 Apr 2017 03:35
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/1734

Actions (login required)

View Item View Item