Makna Simbolis Sumbang Duo Baleh dalam Kaeya Tari Koreografer Sumatera Barat: Suatu Tinjauan Gender

Astuti, Fuji and Iriani, Zora (2016) Makna Simbolis Sumbang Duo Baleh dalam Kaeya Tari Koreografer Sumatera Barat: Suatu Tinjauan Gender. Project Report. FBS UNP, Padang.

[img]
Preview
Text
PENELITIAN 2016.pdf

Download (6MB) | Preview

Abstract

Keterbatasan perempuan dalam aktivitas seni pertunjukan di masa lalu kini berakhir sudah. Dikatakan demikian saat ini Koreografer perempuan telah menunjukkan kepiawaianya dalam berbagai bentuk jenis tari yang disajikan baik pada event-event lokal, nasional, maupun internasional. Tampaknya karir perempuan sebagai koreografer juga dipicu oleh faktor ekonomi. Artinya profesi perempuan sebagai koreografer bukan saja dijadikan untuk ruang pengungkapan ekpresi melalui aktivitas tari, tapi juga untuk meningkatkan kebutuhan ekonomi. Hal ini terjadi karena para perempuan tidak lagi harus menggantungkan nasipnya secara ekonomi pada laki-laki seperti yang digariskan pada sistem matrilineal yang berlaku dalam kaum adat di Rumah Gadang. Dari satu sisi perempuan telah menunjukkan kemandiriannya melalui aktivitas berkesenian, sehingga mendominasi aktivitas seni sebagai dosen/guru tari, koreografer profesional, seniman penggagas seni, pengelola seni, maupun sebagai instrutur tari. Tampaknya popularitas perempuan dalam aktivitas berkesenian telah melebihi kesetaraan gender. Di satu sisi perempuan telah berhasil keluar dari tekanan gender pada masa lalu berkaitan dengan aktivitas kesenian seperti terjadi dikotomi yang tajam antara laki-laki dan perempuan dalam pengungkapan ruang ekspresinya di atas panggung, namun sekarang sudah terlewatkan. Tapi di balik kesuksesan koreografer perempuan mencipta tari, mereka lalai terhadap etika nilai-nilai sumbang duo baleh. Hanya sebahagian kecil koreografer perempuan yang konsisten mempertimbangkan filosofi sumbang duo baleh dalam karya tarinya. Sehingga mereka lupa akan fitrahnya sebagai perempuan ideal Minangkabau yang diatur dalam kandungan nilai sumbang duo baleh. Untuk itu perlu sebuah model tari dengan kandungan nilai sumbang duo baleh yang dilengkapi dengan buku panduan sebagai bahan ajar. Hal ini dapat membantu agar koreografer dan seniman tari tidak tergelincir, dan tetep menjaga fitrahnya sebagai perempuan ideal Minangkabau. Tujuan penelitin dengan adanya model tari berbasis nilai sumbang duo baleh para koreografer, seniman seni dapat berkreasi tari, namun tetap dalam koridor ruang lingkup kandungan nilai sumbang duo baleh.Untuk itu penelitian lanjutan ini merancang sebuah model tari berbasis makna simbolis sumbang duo baleh, kemudain diterapkan dan disosialisasikan ke sekolah-sekolah dan sanggar tari di kota Padang. Metode penelitian menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan eksperimen dengan pendekatankajian koreografi. Metode kualitatif digunakan untuk menganalisis konsep garapan tari dengan kandungan nilai makna simbolis sumbang duo baleh,. Sedangkan metode eksperimen digunakan untuk uji coba penerapan model tari inovatif pada pembelajaran tari. Objek penelitian Mahasiswa Pendidikan Sendratasik sebagai uji coba, shasil uji coba disosialisasikan pada siswa SMA sederjat. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan eksperimen,. Data berupa model dianalisis melalui FGD dan falidasi para ahli.

Item Type: Monograph (Project Report)
Subjects: N Fine Arts > NX Arts in general
Divisions: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik - S1
Depositing User: Mrs. Wiwi Sartika
Date Deposited: 18 Sep 2018 07:26
Last Modified: 18 Sep 2018 07:26
URI: http://repository.unp.ac.id/id/eprint/17071

Actions (login required)

View Item View Item