Keanekaragaman Jenis Semut Serasah (Hymenoptera : Formicidae) pada Dua Tipe Habitat Yang Berbeda di Taman Wisata Alam Lembah Harau

Taman Wisata Alam Lembah Harau merupakan salah satu kawasan konservasi yang berada di Kabupaten 50 Kota dan dijadikan sebagai destinasi wisata, namun sebagian besar dari kawasan ini dinilai masih alami. Aktivitas manusia pada kawasan ini dikhawatirkan dapat mempengaruhi keanekaragaman hayati di dalamnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati bagaimana keanekaragaman hayati pada kawasan yang alami dan terganggu di Taman Wisata Alam Lembah Harau, dengan bioindikator yang digunakan adalah semut serasah. Penelitian ini dilaksanakan di Taman Wisata Alam Lembah Harau pada bulan Oktober-Desember 2022. Pengumpulan data menggunakan metode winkler dengan 20 titik plot dan interval antar plot lima meter untuk masing-masing tipe habitat. Total 11 spesies, 10 genera, dan tiga subfamili dengan jumlah 133 individu semut serasah dikoleksi di Taman Wisata Alam Lembah Harau. Indeks keanekaragaman semut pada kedua tipe habitat adalah sedang dengan nilai 0,98 untuk habitat alami dan 1,83 untuk habitat terganggu. Indeks kemerataan pada habitat alami tergolong sedang dengan nilai 0,50, dan tinggi untuk habitat terganggu dengan nilai 0,88. Pada kedua tipe habitat, tidak ada spesies yang mendominasi dengan indeks dominansi berurutan di habitat alami dan terganggu yaitu 0,56 dan 0,18. Berdasarkan analisa Uji t terhadap keanekaragaman hayati pada kedua tipe habitat, dapat disimpulkan bahwa jumlah spesies pada kedua habitat tidak ada perbedaan signifikan walaupun suhu pada kedua tipe habitat berbeda nyata. Ekosistem dan keanekaragaman hayati di Taman Wisata Alam Lembah Harau diasumsikan cenderung stabil, dengan beberapa spesies yang spesifik ditemukan hanya pada habitat alami atau terganggu.