Pranata, Leonardo (2017) Ritual Tari Tauh dalam Kenduri Sko (Studi Interpretivisme Simbolik Tari Tradisi pada Masyarakat Desa Lolo Hilir Kecamatan Bukit Kerman Kerinci. Bachelor/Skripsi thesis, Universitas Negeri Padang.
![B1_04_LEONARDO_PRANATA_110_6665_2318_2017.pdf [thumbnail of B1_04_LEONARDO_PRANATA_110_6665_2318_2017.pdf]](https://repository.unp.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
B1_04_LEONARDO_PRANATA_110_6665_2318_2017.pdf
Download (5MB)
Abstract
Tari tauh adalah salah satu tradisi turun temurun di Desa Lolo Hilir Kecamatan Bukit Kerman, acara ini dilaksanakan setiap kali mengadakan kenduri sko. Kenduri sko dilakukan sekali dalam setahun setelah masyarakat panen padi, tari tauh yang merupakan acara hiburan pada kenduri sko dilaksanakan pada malam terakhir kenduri sko tepatnya pukul 01.00 WIB sampai 04.00 WIB. Tari tauh yang merupakan acara yang paling ditunggu oleh masyarakat setempat maupun tamu yang datang dari jauh, untuk melihat adanya penari-penari yang kesurupan roh Gaib yang diyakini oleh masyarakat setempat sebagai roh nenek moyangnyayang datang dari Gunung Kunyit dan ikut menari dengan masuk ke dalam tubuh penari. Hal ini menarik bagi peneliti untuk untuk melakukan penelitian tentang simbol dan makna yang terdapat dalam pelaksanaan tari tauh pada kenduri sko. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan simbol dan makna dalam pelaksanaan acara tari tauh. Teori untuk menganalisis penelitian ini adalah Teori Interprtivisme Simbolik yang dikemukakan oleh Clifford Geertz. Teori Interpretivisme Simbolik bertujuan untuk melukiskan bagaimana memehami tari tauh melalui simbol-simbol yang ditafsirkan oleh masyarakat Desa Lolo Hilir. Kemudian peneliti menggunakan re-interpretasi pada analisis etik dalam melihat makna pada acara tari tauh Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan tipe etnografiyang dilakukan pada September sampai bulan November. Pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling, dengan informan penelitian antara lain enam orang Depati, tiga orang Ninik Mamak, tiga orang penari, satu orang penyanyi, dua orang pemain musik, satu orang wartawan, dua tokoh masyarakat, dan satu tokoh agama. Informan dalam penelitian ini berjumlah 20 orang. Pengumpulan data dilakukan secara observasi, dan melakukan wawancara dan dokumentasi.Analisis yang dipakaidalamdalampenelitianiniadalahAnalisis etnografi yangdikemukakan oleh Clifford Geertz. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat adanya makna dan simbol dari emik dan etik. Dari segi emik makna dan simbol dalam tari tauh yaitu: (1) penyampaian pesan, (2) memanggil roh Nenek Moyang, (3)sumbe Nenek Moyang, (4) kedatangan roh Nenek Moyang, (5) penyadaran, (6) mendorong pemuda tareak. Sementara itu Makna dab simbol tari tauh secara etik yaitu: (1) animisme, (2) sinkretisme, (3) solidaritas, (4) identitas.
Item Type: | Thesis (Bachelor/Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ritual, Simbol, Makna,Tari Tauh, Kenduri Sko |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > GN Anthropology |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial |
Depositing User: | VANYA VANYA |
Date Deposited: | 09 May 2025 06:59 |
Last Modified: | 09 May 2025 06:59 |
URI: | https://repository.unp.ac.id/id/eprint/10461 |