Kedudukan Anggota TNI-AD dalam Stratifikasi Sosial Masyarakat Desa Koto Lanang Kecamatan Depati Tujuh Kabupaten Kerinci

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya ketertarikan penulis untuk melihat kedudukan TNI-AD dalam statifikasi sosial masyarakat Desa Koto Lanang Kecamatan Depati Tujuh Kabupaten Kerinci. Ketertarikan penulis karena banyaknya masyarakat Desa Koto Lanang yang berprofesi sebagai anggota TNI-AD dan apabila telah menjadi anggota TNI-AD maka anggota masyarakat tersebut akan disegani dan dihormati oleh seluruh warga masyarakat Desa Koto Lanang. Berdasarkan hal tersebut penulis ingin mengungkap dan mengetahui bagaimana kedudukan TNI-AD dalam stratifikasi sosial di daerah tersebut. Teori yang membantu menganalisis temuan dalam penelitian ini adalah teori stratifikasi sosial yang dikemukakan oleh Max Weber. Menurut Weber dasar stratifikasi sosial dikarakteristikan dengan beberapa dimensi yaitu dimensi kekuasaan, dimensi privilege (hak istimewa) dan dimensi pretise. Kekuasaan diartikan sebagai kemampuan untuk mengendalikan orang lain, dan privilege diartikan sebagai hak yang dimiliki oleh seseorang sedangkan prestise disebut sebagai penghargaan yang dimiliki seseorang. Kemudian Weber mengungkapkan status atau kedudukan juga menyangkut gaya hidup dan kehormatan. Setiap individu mempunyai banyak kedudukan karena setiap individu ikut serta mengungkapkan sejumlah pola. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Teknik pemilihan informan dengan purposive sampling. Jumlah informan secara keseluruhan adalah 30 orang. Data dikumpulkan dengan metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara yang dilakukan yaitu teknik wawancara mendalam dan observasi yang dilakukan yaitu teknik observasi non-partisipasi. Data dianalisis dengan teknik analisis interaktif Miles dan Huberman (Model analisa Interaktif) yaitu reduksi data, model data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa kedudukan TNI-AD dalam stratifikasi sosial masyarakat Desa Koto Lanang dilihat dari beberapa dimensi antara lain: (1) dimensi kekuasaan, diantaranya yaitu sebagai ujung tombak dalam setiap kegiatan di Desa Koto Lanang. (2) dimensi privilege (hak istimewa), dilihat dari segi ekonominya bahwa anggota TNI-AD sudah termasuk ke dalam masyarakat yang mampu dan berkecukupan (3) dimensi prestise, adanya penghargaan yang diberikan oleh masyarakat kepada anggota masyarakatnya yang berprofesi sebagai anggota TNI-AD membuat mereka menduduki lapisan atas di Desa Koto Lanang tersebut.