Tinjauan Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di SMA N 1 Koto XI Tarusan

Masalah dalam penelitian ini adalah belum terlaksananya pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan Kesehatan di SMA N 1 Koto XI Tarusan. Hal ini ditinjau dari kemampuan/keterampilan guru penjas, motivasi siswa dan sarana dan prasarana. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan/keterampilan Guru penjasorkes, motivasi siswa dan sarana dan prasarana dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dengan teknik penarikan sampel adalah pureposive random sampling yang diambil sebanyak 10% dari jumlah populasi yang telah dibagi ke dalam kelompok-kelompok yang homogen , dan kemudian sampel diambil secara acak dari tiap strata tersebut. Sehingga mendapatkan sampel sebanyak 37 orang. Pengumpulan data penelitian menggunakan angket berdasarkan Skala Guttman yang dikemukakan oleh Ridwan (2005:16) dengan alternatif jawaban “Ya” dan “Tidak”. Yang mana untuk jawaban “Ya” diberi skor 1 sedangkan jawaban “Tidak” diberi skor 0. Untuk pengolahan data menggunakan rumus P = F/N x 100%.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sub variabel kemampuan/ keterampilan Guru penjas diperoleh tingkat capaian sebesar 72,70 % berada pada klasifikasi “cukup”, sub variable motivasi siswa diperoleh tingkat capaian sebesar 57,02 % berada pada klasifikasi “kurang” dan sub variabel sarana dan prasarana diperoleh tingkat capaian sebesar 35,94% berada pada klasifikasi “kurang sekali”. Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan agar pihak sekolah bisa meningkatkan motivasi siswa apakah itu motivasi instrinsik ataupun motivasi ekstrinsik dan juga sarana dan prasarana harus terus dilengkapi biar dalam pelaksanaan pembelajaran siswa tidak lagi mengalami hambatan. Berdasarkan penelitian ini, sesuai dengan tuntutan kurikulum 2006 adalah menghasilkan lulusan yang bermutu, dalam pelaksanaan pembelajaran harus fleksibel, bervariasi dan memenuhi standar. pelaksanaan pembelajaran pada setiap satuan pendidikan menengah harus interaktif, menyenangkan, kreativitas, perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Tanpa kemampuan dan pemilihan metode yang tepat oleh guru penjas, maka semua tuntutan tersebut tidak akan tercapai. Oleh karena itu diharapkan kepada guru penjas untuk meningkatkan lagi kemampuan/ keterampilan dan buatlaah rencana yang tepat untuk memilah metode agar tuntutan belajar sesuai dengan kurikulum 2006 bisa tercapai.