Hubungan Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Profesional Guru dengan Hasil Belajar Sejarah Siswa SMA Negeri 2 Sungai Tarab

Penelitian ini berawal dari studi observasi yang penulis lakukan di SMA Negeri 2 Sungai Tarab terhadap hasil belajar sejarah siswa kelas X. Lebih dari separuh siswa kelas X tidak tuntas dalam ulangan harian 1 mata pelajaran sejarah. Setelah penulis melakukan wawancara dengan beberapa orang siswa, salah satu faktor penyebabnya adalah kompetensi profesional yang kurang dikuasai oleh guru sepenuhnya sehingga menimbulkan ketidakseriusan siswa dalam belajar. Sehubungan dengan itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru dengan hasil belajar sejarah siswa kelas X SMA Negeri 2 Sungai Tarab.
Jenis Penelitian ini adalah ex post facto (korelasi). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 2 Sungai Tarab yang berjumlah 90 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 90 siswa karena populasi kurang dari 100, maka jumlah sampel diambil dari keseluruhan populasi (total sampling), yang dikemukakan oleh (Sugiyono, 2009). Pengumpulan data dari responden dilakukan melalui pengamatan dengan menggunakan model skala likert. Data yang telah terkumpul lalu dianalisis secara statistik dengan menggunakan rumus Product Moment.
Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan, diperoleh hasil perbandingan rhitung lebih besar dari rtabel dengan nilai rhitung 0,458 > rtabel 0,207. Hal ini berarti terdapat hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru dengan hasil belajar sejarah siswa. Selain itu, dari hasil uji hipotesis per indikator antara hasil belajar sejarah siswa dengan lima indikator kompetensi profesional guru semuanya berkorelasi. Hal ini semakin membuktikan bahwa terdapatnya hubungan persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru dengan hasil belajar sejarah.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi profesional guru sejarah dengan hasil belajar sejarah siswa kelas X SMA Negeri 2 Sungai Tarab, yang berarti Ho ditolak. Jadi semakin baik kompetensi profesional guru, maka semakin baik pula hasil belajar siswa, dengan demikian tujuan pembelajaran juga akan mudah dicapai secara optimal.